Mencari Nilai Jual dari Suatu Limbah
Oleh: Ganisha Puspitasari
Terletak di Desa Wisata Kasongan yang kaya akan kerajinan gerabah, Vintage and Recycled Iron berdiri dengan penuh sentuhan seni. Aura vintage yang ditawarkan oleh toko ini, sangat mencuri perhatian pengunjung. Patung merah raksasa yang terletak di depan pintu masuk, seakan mengajak wisatawan untuk datang mengunjungi toko.
Kreatif, adalah kata pertama yang tersirat setelah memasuki toko ini. Dengan gaya vintage yang ditawarkan, Vintage and Recycled Iron berhasil mengubah limbah besi menjadi barang-barang seni yang menakjubkan. Mulai dari lukisan, robot, hingga bangku, semua terbuat dari limbah besi yang didaur ulang.
“Awal mula idenya itu, dari keresahan saya terhadap limbah-limbah bekas produksi. Awalnya saya ingin memanfaatkan limbah kayu, akan tetapi terlalu banyak kendala yang dihadapi, akhirnya saya memutuskan menggunakan besi, terutama besi bekas oild drum untuk menjadikannya sebagai media seni,” tutur James pemilik usaha Vintage and Recycled Iron.
Anak bangsa yang berasal dari pinggiran Danau Toba ini, memulai usahanya sejak 7 tahun lalu. Dengan bermodalkan Rp 18.000.000, James memberanikan diri untuk membuka toko di Jepara. Akan tetapi usahanya itu gagal. Akhirnya, pria berusia 40 tahun ini, memutuskan untuk pindah ke Kasongan, Yogyakarta.
Pameran demi pameran James dan timnya ikuti demi memperkenalkan karya seni mereka. Pameran sangat berpengaruh dalam bisnis seni berbahan dasar daur ulang besi ini. Produk Vintage and Recycled Iron, berhasil memikat publik, hal itu membuat kenaikan omzet yang drastis. Terutama dari segi ekspor. Banyak negara-negara luar, seperti Jepang, Korea, Perancis, dll yang mengagumi dan membeli hasil karya seni James. Bahkan tercatat, pembeli produk Vintage and Recycled Iron, 90% ekspor dan 10% dalam negeri.
Dengan kenaikan permintaan setiap bulannya, omzet yang didapatkan pun melonjak drastis. Setiap bulannya Vintage and Recycled Iron dapat memperoleh omzet 100juta rupiah. Bahkan, James sudah memiliki banyak pelanggan tetap dari mancanegara yang menjual kembali barang-barannya di luar negeri. Seperti salah satunya Wood and Steel, toko dekorasi rumah yang terletak di Perancis. Setiap tiga bulan sekali, pemilik toko Wood and Steel datang ke Indonesia untuk membeli koleksi seni milik James, kemudian akan dijual kembali di negaranya.
Hasil karya James bisa dibilang unik dan sangat instagram-able. Tidak heran jika produk milik Vintage and Recycled Iron sering mendapat pesanan dari hotel maupun cafe di Indonesia maupun mancanegara. Koleksi Vintage and Recycled Iron ini, dibandrol dengan harga Rp 180.000 hingga Rp 5jutaan. Tergantung dari kesulitan produksi hingga banyaknya bahan yang dipakai.
Comments