Oleh: Rayhan Naufal Asyrafi
Kemajuan dunia teknologi membuat segala sesuatu saat ini semakin dimudahkan. Namun, dibalik hal - hal yang berbau dengan 'kemajuan', teknologi saat ini sebetulnya mampu dimanfaatkan sebagai alat untuk melestarikan dan menjaga kearifan lokal.
Satya Bilal, Founder dari Brand Indonesia Online & Marketing Agency dalam Road to MarkPlus conference di UPN “Veteran” Yogyakarta Selalsa (7/11) lalu membagikan pengalamannya. Ia adalah orang yang menceritakan pengalamannya dalam melakukan branding keraton lewat media digital.
Dengan gaya yang santai dan mengasyikkan, ia menjelaskan bahwa media digital menjadi sangat penting untuk tetap menciptakan branding yang sudah ada, dan juga menjangkau audiens lain dengan target umur anak muda. Hal ini dikarenakan media digital adalah media yang sangat digandrungi anak muda saat ini.
Lewat media sosial seperti facebook, instagram dan platform lainnya, ia coba menciptakan branding yang segar mengenai keraton agar bisa lebih dikenal luas lagi. Selain itu, ia coba mempromosikan hal - hal tertentu yang menarik untuk efisiensi dari branding tersebut.
Hal - hal seperti produk kebudayaan seperti batik, keris, dan barang - barang lain khas keraton menurutnya adalah aspek dari strategi brandingnya. Branding tidak hanya tentang mempublikasikan hal baik tentang sesuatu. Pemilihan strategi dan efisiensi dari branding itu sendiri adalah kunci kesuksesannya.
Comments