Penulis: Ganisha Puspitasari
Road to MarkPlus conference hadir di UPN “Veteran” Yogyakarta, tepatnya di ruang seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Selasa (27/11). Acara ini bertemakan Battle for Growth, yang membahas mengenai perjalanan berbagai perusahaan, instasi, dan organisasi ternama di Indonesia dalam mencapai pertumbuhan bisnis optimum di era digital.
Dalam pembehasan mengenai bisnis di era digital, seminar ini mengundang pembicara, diantaranya: Gotro Nur Riyadi, Satya Bilal, serta Hillary Desuari. Mereka adalah orang yang berkompeten dalam menjalankan perusahaan dan instansi di lingkup digital.
Gotro Nur Riyadi, selaku Service Manager of Passenger Transportation PT KAI DAOP VI Yogyakarta adalah pembiacara pertama dalam seminar ini. Dia membicarakan bagaimana PT KAI berinovasi untuk membuat KAI Access. Melalui satu aplikasi, KAI Access, PT KAI dapat memanjakan penumpang untuk memesan maupun membatalkan jadwal dengan mudah dan cepat.
Aplikasi-aplikasi booking tiket lainnya, seperti Traveloka, Tiket.com, dll, tidak membuat PT KAI takut dalam meluncurkan aplikasi booking tiket kereta. Menurut Gotro, KAI Access memiliki diferensiasi dan kelebihan tersendiri dibanding dengan pesaingnya. Maka dari itu, mereka berani untuk mencari peluang dalam bisnis digital ini.
“Berbeda dengan yang lainnya, melalui KAI Access, kita tidak perlu untuk print tiket terlebih dahulu sebelum boarding. Selain itu, kita meluncurkan promo-promo menarik yang hanya bisa didapat di KAI Access,” jelas Gotro.
Berbeda dengan Gotro yang terkesan tegas, Satya Bilal, pembicara kedua dalam seminar menyambut Markplus Confrence ini, berhasil menghibur peserta seminar dengan gaya bicara jenakanya. Satya selaku founder Brand Indonesia Online & Marketing Agency, membagi pengalamannya dalam melakukan branding Keraton Yogyakarta melalui media digital.
Dengan memanfaatkan website, facebook, dan instagram, Satya berusaha membuat turis, khususnya generasi milenial lebih tertarik untuk mengunjungi Keraton. Melalui tulisan-tulisan yang informatif, diharapkan anak muda dapat mengenal Keraton Jogja jauh lebih dekat lagi. Informasi yang dipublikasikan lebih menonjolkan produk-produk kebudayaan, seperti batik dan keris khas Keraton Jogja.
Tentu, dalm pengembangkan inovasi, setiap perusahaan dan instansi harus melakukan survei. Hilary Desuari, online survey consultant menjelaskan mengenai kemudahan survey di era digital. Hemat waktu, praktis, dan tidak memperdulikan jarak adalah keunggulan online survey. Hanya dengan menggunakan platform survei, seperti Jakpat, perusahaan dapat mendapatkan responden yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
“Berbeda dengan zaman dulu yang harus nge-print kertas dan membagi-bagikan kepada responden. Di era digital ini kita dapat melakukan survei dengan murah dan mudah, dan tetntunya mendapat responden sesuai yang kita mau tanpa memperdulikan jarak,” jelas Hillary.
Comments